ANALISIS FILM BERDASARKAN INDIVIDUAL CONSUMER


Judul Film
Shopaholic (Short Thailand Film Starring Ice Preechaya).

Materi yang digunakan
Individual Consumer.

Alur Film: 

    Pada suatu siang, ada seorang gadis yang sudah selesai berbelanja produk yang diperlukannya dalam sehari-hari. Namun saat berjalan menuju basement parkiran, gadis itu melihat sebuah palang yang berisi penjelasan pembayaran tiket parkir. Satu jam pertama dikenakan bayaran 20 bath, namun jika gadis ini berbelanja 500 bath, maka akan mendapat 2 tiket gratis parkir. Gadis ini pun tergiur dan kembali ke dalam mall dengan berpikir untuk berbelanja apa dengan uang 500 bath. Saat berjalan-jalan gadis itu tidak sengaja melihat sebuah produk make up yang sedang diskon, gadis itu tergiur untuk membelinya namun disatu sisi gadis itu ragu, namun terdorong dengan pemikiran bahwa "Kapan lagi akan ada diskon pada barang branded". Karena itu gadis itu memutuskan untuk memilih dan membeli, namun tiba-tiba seorang gadis lain datang dan menanyakan produk makeup lainnya yang sedang diskon, lalu pelayan tempat itu mengecek persediaan dan ternyata ada 3 blush on yang tersisa sebagai produk diskon. Karena barang diskon yang tersisa hanya tinggal 3 untuk blushon, gadis itu pun langsung mengambilnya untuk dibeli tanpa berpikir panjang. Tanpa sadar yang awalnya gadis itu hanya memegang sebuah lipstik diskon untuk dibeli, malah membeli produk kecantikan lainnya dan menghabiskan sebanyak 3,872 bath yang artinya melebihi target uang belanjanya yang dihabiskan untuk tiket parkir gratis. Gadis itu pun merasa sedikit menyesal karena tanpa sadar membeli banyak produk dan menghabiskan banyak uang. Setelahnya ternyata gadis itu mendapat diskon 50% untuk semua produk yang dibelinya di sebuah toko pakaian, awalnya gadis itu ragu dan mengingatkan dirinya untuk pulang karena lelah dan harus makan, namun pada akhirnya gadis itu kalah oleh keinginannya untuk berbelanja diskon dan akhirnya gadis itu membeli sebuah bawahan hitam panjang berupa rok/celana dan dengan sigap gadis itu langsung memberikannya kepada pelayan toko dan menolak tawaran apapun lagi dari toko itu. Sambil melihat jam gadis itu berlari ke basemen parkiran dan tanpa sadar telah menghabiskan 90 bath untuk membayar parkir selama 6 jam.

Analisis film dengan materi individual consumer:

Berdasarkan Definisi Consumer Behavior

Consumer behavior merupakan sebuah studi yang mempelajari individu dan aktivitasnya yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhannya (Lake, 2009).

Analisis: Berdasarkan definisi consumer behavior, gadis di film tersebut pada awalnya sedang melakukan aktivitas untuk memenuhi kebutuhan yang diperlukannya, lalu gadis itu melakukan aktivitas berbelanjanya berdasarkan dorongan dari perasaannya untuk membeli suatu produk berdasarkan diskon (keuntungan dari suatu harga produk).

Berdasarkan Needs & Motivasi

-Needs adalah bagian yang ada di dalam diri manusia yang harus dipenuhi. Needs (kebutuhan-kebutuhan) tersebut menjadi sebuah stimulus yang membuat kita sadar bahwa kita harus mencari cara untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan tersebut. (Lake, 2009)

Analisis: Pada film ini kita dapat melihat, bahwa gadis ini memiliki kesadaran terhadap needsnya yang harus dipenuhi dan untuk memenuhi needs tersebut gadis itu berbelanja di suatu pusat perbelanjaan (Mall).

-Manusia biasa didorong oleh sebuah motivasi yang muncul akibat stimulus dari needs di dalam diri kita. Dorongan yang memotivasi individu tersebut bisa berupa, rasa lapar, haus, seks, ingin tahu, keamanan, kekuasaan, dan banyak lainnya. (Lake, 2009)

Analisis: Pada film tersebut, ketika selesai berbelanja. Gadis itu didorong oleh tiket gratis parkir yang membuatnya berpikir untuk menghabiskan 500 bath. Namun pada akhirnya gadis itu terdorong untuk membeli suatu produk karena rasa ingin tahunya setelah melihat sebuah diskon pada suatu toko produk branded. Pada film itu juga terdapat dorongan membeli suatu produk karena gadis lainnya juga (saat gadis lain menanyakan apakah ada produk lain, yaitu blush on dan ternyata terdapat 3 produk tersisa yang ditawarkan pada gadis lain tersebut, gadis itu langsung memutuskan untuk membeli dan mengambil produk tersebut. Pada akhirnya gadis itu membeli lebih dari satu produk kecantikan.

Terdapat 5 motivator yang dapat mendorong individu (Needs, Convenience, Self Image, Fun, dan Safety). Dari kelima tersebut, terdapat 2 motivator yang muncul di dalam film, yaitu

1. Basic Needs (Kebutuhan dasar).
Kebutuhan dasar adalah motivator yang mudah dipahami karena kebutuhan dasar adalah hal yang dibutuhkan oleh setiap orang untuk bertahan hidup. Contohnya adalah makanan, minuman/air, dan tempat tinggal.

Analisis: Pembelian pertama gadis di dalam film dilakukan berdasarkan kesadarannya terhadap needs yang harus dipenuhi (produk keseharian).

2. Self image/ego (Citra diri / ego).
Motivator ini mendorong individu untuk terlihat baik, menarik, dan dicemburui oleh orang lain. Motivator ini dipenuhi oleh emosi atau perasaan, di mana individu memutuskan untuk membeli suatu produk berdasarkan perasaannya dan bukan berdasarkan logika. Membeli sesuatu yang disukainya, namun sebenarnya tidak begitu dibutuhkan. Contohnya, membeli sebuah barang branded yang mahal dan terkenal yang tidak dibutuhkannya jika dipikirkan secara logika, namun individu didorong oleh emosinya sendiri untuk terlihat keren, baik, dan hebat karena membeli barang branded. 

Analisis: Pada film ini gadis itu terdorong untuk membeli suatu produk diskon dikarenakan produk diskon tersebut merupakan barang branded. Gadis itu merasa membeli produk branded yang diskon tidak boleh dilewatkan, karena gadis itu tidak tau kapan lagi bisa membelinya. Lalu ketika mendapatkan sebuah voucher diskon 50%, gadis itu terdorong untuk membeli karena perasaannya yang terlibat dalam proses pengambilan keputusan. Gadis itu ragu, namun pada akhirnya melibatkan perasaan (keinginan membeli produk diskon) dan logikanya (barang ini akan bisa dipakainya nanti dan dipadukan dengan outfit lainnya).

Sifat-sifat motivasi

Sifat motivasi terbagi menjadi 2, yaitu positif dan negatif (Patricia, 2015). Namun di dalam film ini motivasi yang ada masih bersifat positif

Motivasi positif
Motivasi yang menyenangkan dan mengarah kepada hal yang positif. Contohnya ketika konsumen membeli sebuah mobil sport. Pembelian mobil sport didasari pada motivasi individu terhadap bagaimana hal itu membuat dirinya merasa dan terlihat. 

Analisis: Pada film ini, walau gadis itu menghabiskan banyak uang tanpa disadari dan menghabiskan banya waktu dalam berbelanja, namun gadis itu mendapat dorongan yang positif. Gadis itu membeli karena menginginkan produk tersebut dan karena produk tersebut menarik, dari segi fisik maupun harga.

Emosi Dengan Konsumen
"Emosi tidak mudah didefinisikan dan tidak beroperasi sendirian" (Lake, 2009:74).

Emosi dapat mendorong dan memicu individu untuk melakukan tindakan sebagai respon dari perasaan yang muncul. Karena itu emosi bisa mempengaruhi keputusan individu, terutama saat menjadi seorang konsumen dalam tindakannya untuk mengunjungi suatu tempat, membeli suatu produk, dan melakukan pembelian ulang.

Semua hal tersebut terjadi karena emosi membuat individu mengingat pengalaman pembelian yang memberikan serta membentuk persepsi, pikiran, dan penilaian kita terhadap suatu produk atau jasa (Lake, 2009).

Analisis: Di dalam film ini, berkali-kali gadis itu menentukan keputusan berdasarkan emosinya (dalam membeli suatu produk). Emosi yang muncul terhadap suatu produk yang menarik dan memiliki harga yang menarik. Emosi ini menimbulkan perasaan yang mendorongnya untuk menentukan keputusan dengan mendatangi toko dan melihat produk diskon, memilih produk, dan membelinya.

Kesimpulan

Pada film ini, gadis itu menyadari kebutuhan atau needs nya yang harus dipenuhi, karena itu gadis itu pergi berbelanja dengan motivator positif. Namun gadis itu menjadi melakukan perbelanjaan dengan dorongan dari perasaannya, karena tike gratis parkir, produk branded dengan diskon 15%, dan diskon pakaian 50%. Jadi dapat kita lihat gadis ini lebih dominan menggunakan perasaannya/emosi dalam melakukan pembelian.

Saran

Sebaiknya di dalam melakukan pembelian saat berbelanja, gadis di dalam film harus menyeimbangkan logika dan perasaannya pada saat membeli produk. Serta bisa dengan melakukan beberapa pertanyaan kepada diri sendiri sebelum membuat keputusan untuk membeli, seperti

• Apakah saya membutuhkan produk ini?
• Apakah saya akan menggunakan produk ini?
• Apakah produk ini bermanfaat untuk saya?

Dengan melakukan pertanyaan tersebut kita dapat memperhitungkan dan mempertimbangkannya dengan keuangan kita

• Apakah uang saya cukup atau apakah produk ini sesuai dengan uang yang saya miliki?
•Apakah produk ini tidak membuat saya boros?
• Apakah uang saya tidak akan terbuang sia-sia?

Sebaiknya saat melakukan keputusan dalam membeli, individu harus lebih memikirkannya dari berbagai sisi, seperti dari segi manfaat, keawetan, dan kebutuhan yang terutama.


Sumber:

Lake, A. L. (2009). Consumer Behavior for Dummies. Canada: Wiley Publishing, Inc

Patricia, M. R., Stefani, B., Richard, P., & Penny, G. (2015). The Why Of The Buy (2th ed). NewYork: FAIRCHILDBOOKS, BLOOMSBURY.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Consumer Behavior New Normal In Covid

KEPUTUSAN CONSUMER BEHAVIOR DALAM MEMBELI

Individual Consumer